Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 Juli 2011

APDETUDE : Gue harap lo baca *IT'S A MUST*


Sumpah saya mau nangis banget waktu itu!

Pernah gak dijahatin orang yang kebangetan? Ok.. Kalau gak pernah, silakan aja deh ngebayangin orang yang pintaaaaaaaaar banget tapi pelit gitu berbagi ilmu. Dongkol kagak? Saya orang pertama yang bakalan dongkol dan sebel banget. Sumpah! Sikap yang kayak gitu, saya bilang sekali lagi, enggak bagus banget! Sikap yang bikin kamu bakalan stuck a.k.a enggak bakalan berkembang. Kagak bakalan salut saya sama orang yang seperti ini. Sedihnya, saya ngalamin ini tau :(

Eheeem.. Saya tidak mengaku saya orang baik yang tidak pelit baik dari segi ilmu dan financial. Tentu dong, susah baget kan dan tentu saja perlu usaha yang serius sampai mendapatkan itu semua dan kemudian mau dibagi-bagi ke orang lain secara cuma-cuma? #ngok banget. Tapi saya selalu melihat kondisi juga. Semisal, ada teman yang tanyanya waktu ujian, ya tidak mungkin dong saya kasih jawabannya jika ternyata dia tidak tahu karena tidak mau belajar. Itu pelit, tapi pelit yang mendidik. Yang mengajarkan teman kamu mau berusaha bagi dirinya sendiri. Saya tidak akan respect dengan orang-orang yang tidak mau mengusahakan sesuatu bagi dirinya sendiri mau secantik atau seganteng apapun orang itu. Nah, beda halnya jika ia bertanya ra-ujian. Saya akan menjawab apa yang saya bisa dan apa yang saya tahu. Pelit seperti ini tentu saja yang mendidik. Memang akhirnya banyak teman-teman yang bĂȘte banget dengan saya karena jadi orang sok pintar waktu ujian. Hahaha.. So sorry, I didn’t mean like that. I just want you to now, I can’t do that!

Lupakan masalah yang itu. Maksud yang ingin saya sampaikan dan yang saya alamu secara pribadi adalah syndrome pelit ilmu akut stadium akhir! Pelit yang seperti ini memang gampang-gampang susah untuk ditemui. Pelakunya bisa saja saudara, teman sekelas, rekan kerja atau orang-orang di jalan! Contohnya nih, ada orang yang kalau ditanya enggak mau ngejawab. Bisa pura-pura sibuk, bisa pura-pura tidak dengar, banyak alasan untuk menghindar dan yang kebih parah bisa jadi kamu ditinggalin sambil melongok, bola mata yang hampir lepas, mulut menganga’ dan nampak depresi berat karena sangat membutuhkan jawaban dari dia! Padahal kamu jarang tanya, kamu tanya dengan sopan, tapi dia tetap aja tidak mau jawab. Kamu enggak nanya jawabna dia saat ujian aja dia udah pelit begini, apalagi waktu ujian (-_____-*) Pasti kamu bakal dibiarkan sama dia! Pokoknya pelit ilmu banget deh. Pelitnya kebangetan.

Nah, kalau ketemu orang yang seperti ini, saya tidak menyarankan kamu segera memukuli atau memutilasi dia (terlalu sadis gitu loh, dan sebenarnya itu juga kan hak dia mau jawab atau tidak), atau menciumnya sambil memeluknya dari belakang dan menangis lalu berkata “Kamu jahat banget sih sama aku. Kenapa enggak jawab pertanyaan aku? Kamu marah ya sama aku. Aku minta maaf, ya.” (hellooo, ini menjijikkan dan belum tentu juga dia pacar kamu) atau menggelitik dia dan baru berhenti kalau dia mau menjawab (ini konyol banget dan gak efektif). Jadi jangan lakukan hal-hal seperti itu pada orang yang pelit ilmu. Sebaiknya kamu sabar saja, be positive thinking. Segera cari orang lain yang sekiranya mau menjawab atau menolong kamu. Jangan diharapin deh orang yang seperti itu. Kamu bakalan makan hati seperti saya. Bukan hanya makan hati, kadang-kadang malah mau menangis karena mungkin saja kamu terjebak dalam satu keadaan mepet dan hanya ada SATU orang itu saja yang diharap bisa diandalkan tapi orang itu sama sekali bersikap mengecewakan seperti ini.

Saya cuma heran aja kok ada ya orang seperti itu. Yang bisa sepelit itu. Yang bisa setidak peduli itu dengan orang lain. Memang itu hak dia mau menjawab atau tidak, tapi tolonglah gunakan perasaan sebelum Anda melakukan itu. Lihat kondisi apakah benar Anda bisa meninggalkan orang itu dan bersikap cuek atau memang dia membutuhkan Anda benar-benar. Pakai hati nurani gitu. Menolong orang saja sudah bagian dari perintah Tuhan, begitu juga mau berbagi ilmu pengetahuan. Jangan sombong dong kalau punya kemampuan. Itu semua bukan dari Anda, bukan karena hebat Anda. Ilmu itu adalah pemberian Tuhan yang cuma-cuma kepada Anda yang nantinya bisa Anda bagikan ke orang yang membutuhkan disaat yang tepat. Memang Anda yang belajar, Anda yang baca buku sendiri, Anda yang mendapat ilmu itu. Tapi jika Tuhan tidak member hikmah-Nya pada Anda apa Anda bisa lakukan itu? Tidak, bukan? Lebih seramnya lagi, segala ilmu yang ANda punya bisa diambil kembali langsung oleh-Nya (serem kan? Horror kan? Masih mau pelit-pelit? #ngancem)
Jadi kenapa masih pelit juga menjawab pertanyaan orang lain? Takut jika orang lain lebih berilmu daripada kita? Nah ini juga salah. Harusnya kamu bangga dong, ada orang yang sukses berkat kamu. Lagipula sangat tidak mungkin ada orang bisa sukses Cuma karena sering bertanya tanpa melakukan usaha juga. SO, jangan takutlah. Di dunia ini sebenarnya enggak ada yang lebih baik (yang lebih mahal banyak, kan? #sponsor) antara satu pribadi dengan pribadi lainnya. Sama aja. Karena mau orang itu dikatakan yang TERBAIK sekalipun, dia bakal membutuhkan orang lain kok. Enggak mungkin dia tidak membutuhkan orang lain (makhluk sosial, kan? Ayo buka lagi buku sosiologinya anak-anak!) untuk melakukan sesuatu hingga dia bisa dikatakan yang terbaik atau yang lebih baik :) Jadi kenapa takut untuk berbagi ilmu. Rasanya saya tidak menemukan alas an yang cukup logis dan fundamental untuk menyarankan seseorang dapat berperilaku pelit! Enggak ada untungnya kamu membiarkan rekan kerjamu Nampak bodoh di depan atasan, atau temanmu Nampak sedih gara-gara sulit memahami pelajaran. Dosaaaaaa, bo :)

Anak muda yang gaul dan smart serta berprestasi tinggi pasti enggan banget ya mau pelit ilmu untuk orang lain. Semoga saja sepenggal kisah ini mengubah pandangan tentang PELIT ILMU yang kagak baek ini coz mengerikan banget gitu loh! Selamat berbagi ilmu, selamat membantu mencerdaskan bangsa juga! God bless ya ^^

2 komentar:

  1. Kenapa kk say?
    Hihi :D
    Malu dh kalau blognya dikunjungi sm sesepuh :pKenapa kk say?
    Hihi :D
    Malu dh kalau blognya dikunjungi sm sesepuh :p

    BalasHapus